Jumat, 30 Desember 2011

MAN BABAT JUARA 3 IMEC 2011

JUARA 3 DALAM ACARA
INNOVATIF MATERIAL ENGINEERING COMPETITION 2011
TINGKAT NASIONAL

TEMA:
GREEN MATERIAL TECHNOLOGY FOR THE BETTER FUTURE

JUDUL:
PEMANFAATAN SERAT ECENG GONDOK SEBAGAI BAHAN PENGUAT KAYU BUATAN
OLEH : ALI MASHURI, FATIN KURNIA LAILY, RUSDIANA FAJRIN

 LATAR BELAKANG
Indonesia adalah Negara maritim dimana sebagian besar wilayahnya yaitu hampir 70% adalah perairan. Selain laut yang luas, Indonesia juga memiliki banyak sungai-sungai kecil ataupun sungai-sungai yang terkenal sebagai sungai besar dan panjang. Namun melihat sekarang Indonesia menjadi salah satu Negara yang kekurangan air bersih. Kekurangan air bersih yang terjadi di Indonesia adalah suatu hal yang sudah tidak asing di telinga kita. Hal ini dipicu oleh banyak faktor, salah satu faktor tersebut adalah banyak dari sumber air termasuk sungai, yang seharusnya menjadi penyedia sumber air unruk mencukupi kebutuhan air masyarakat Indonesia justru tercemar oleh sampah, limbah, termasuk oleh tanaman gulma yaitu eceng gondok.
Di kawasan perairan danau, eceng gondok tumbuh pada bibir-bibir pantai sampai sejauh 5-20 m.  Perkembangbiakan ini juga dipicu oleh peningkatan kesuburan di wilayah perairan danau (eutrofikasi), sebagai akibat dari erosi dan sedimentasi lahan, berbagai aktivitas  masyarakat (mandi, cuci, kakus/MCK), budidaya perikanan (keramba jaring apung), limbah transportasi air, dan limbah pertanian. Selain itu juga pembuangan sampah ke sungai-sungai yang dapat menghambat aliran air sehingga sangat mendukung tumbuhnya eceng gondok dengan baik. Pada perairan yang dangkal, terutama yang berlumpur.
Eceng gondok dikenal sebagai gulma air yang pertumbuhannya sulit dikendalikan. Bagi masyarakat di sekitar pinggiran sungai, enceng gondok adalah tanaman parasit yang hanya mengotori sungai dan dapat menyebabkan sungai menjadi tersumbat atau meluap karena enceng gondok terlalu banyak. Begitu pula bagi para masyakat disekitar pinggiran danau yang menganggap enceng gondok yang banyak didanau adalah pengganggu yang menghalangi aktivitas mereka di danau tersebut. Namun, sampai saat ini belum ada solusi tepat untukmengimbangi pertumbuhannya yang mencapai 1,9% per hari.
Akan tetapi eceng gondok tidak hanya menjadi tanaman gulma yang mengganggu aktivitas manusia saja tapi di sisi lain tanaman ini memiliki manfaat dan guna tersendiri, salah satu bagian tanaman tersebut yaitu seratnya yang memiliki kekuatan cukup tinggi. Eceng gondok memiliki kandungan serat yang tinggi (mencapai 20% berat) sehingga sangat potensial jika dikembangkan.  Hal inilah yang melatarbelakangi kami untuk melakukan penelitian tentang pemanfaatan serat eceng gondok menjadi kayu buatan yang biasa di gunakan daam pembuatan mebel atu perabot rumah tangga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar